Hong Kong menempati peringkat keempat kota termahal di dunia
Uncategorized

Hong Kong menempati peringkat keempat kota termahal di dunia

Hong Kong naik satu tingkat ke posisi keempat di terhadap kota-kota bersama dengan biaya hidup tertinggi th. ini walaupun inflasi relatif moderat, menurut laporan Economist Intelligence Unit.

Banyak negara di seluruh dunia berjuang bersama dengan krisis biaya hidup, yang dampaknya keluar menyadari didalam survei Biaya Hidup Sedunia teranyar EIU.

WCOL udah meningkat rata-rata 8,1 persen didalam mata duit lokal sepanjang setahun paling akhir di kota-kota terbesar di dunia.

Saluran Standar

Selengkapnya>>
Ini adalah tingkat tercepat setidaknya sepanjang 20 tahun, yang menurut Upasana Dutt, kepala biaya hidup di seluruh dunia di EIU, mencerminkan krisis international yang dipicu oleh perang di Ukraina, pembatasan Covid-19 yang tengah berlangsung di China, kenaikan suku bunga dan nilai tukar. -pergeseran tarif.

Survei – yang dikerjakan terhadap 16 Agustus dan 16 September 2022 – mencari harga lebih berasal dari 200 barang dan jasa di 172 kota di seluruh dunia.

Dalam peringkat WCOL yang diterbitkan sebelumnya, Hong Kong secara konsisten berada di peringkat teratas, di urutan kedua, ketiga, dan kelima tiap-tiap terhadap th. 2019, 2020, dan 2021.

Namun, kota-kota di Asia cenderung terhindar berasal dari kenaikan harga yang tajam yang keluar di daerah lain, bersama dengan rata-rata kenaikan biaya hidup sebesar 4,5 persen.

Enam kota termahal di Cina seutuhnya naik peringkat, bersama dengan Pengeluaran SDY Shanghai memasuki 20 besar. Tetapi Tokyo dan Osaka tiap-tiap turun 24 dan 33 tempat, sebab suku bunga tetap rendah.

Kombinasi dua aspek – pendapatan tinggi dan nilai ganti yang lebih kuat – udah mendorong Singapura dan Kota New York ke peringkat paling atas WCOL untuk th. 2022, menjadikannya kota termahal di dunia, mendorong peringkat paling atas Tel Aviv th. sesudah itu menjadi posisi ketiga.

Kenaikan harga paling cepat didalam indeks WCOL adalah untuk bensin, yang udah meningkat rata-rata sebesar 22 persen tahun-ke-tahun didalam mata duit lokal di tengah harga minyak international yang lebih tinggi dan dolar AS yang lebih kuat.

Inflasi untuk makanan dan barang daerah tinggal tangga juga tinggi di tengah pembatasan perdagangan, yang sebagian disebabkan oleh perang di Ukraina.

Sebaliknya, harga barang dan jasa rekreasi udah ditundukkan; ini mungkin mencerminkan keinginan yang lebih lemah sebab konsumen fokus terhadap pengeluaran untuk kebutuhan pokok.

Menurut EIU, kabar baiknya adalah harga mungkin terasa melemah di sebagian negara sebab suku bunga menggigit dan ekonomi international melambat.

Selain itu, kendala rantai pasokan juga bakal terasa mereda sebab tarif angkutan turun dan keinginan melemah.

Kecuali kalau perang di Ukraina meningkat, EIU memperkirakan bahwa harga komoditas untuk energi, makanan, dan persediaan seperti logam bakal turun tajam terhadap th. 2023 dibandingkan bersama dengan Keluaran Sydney level th. 2022, walaupun mungkin bakal tetap lebih tinggi berasal dari level sebelumnya.

Secara keseluruhan, grup riset memperkirakan bahwa inflasi harga konsumen international bakal turun berasal dari rata-rata 9,4 persen th. ini menjadi 6,5 persen yang masih tinggi di th. mendatang.